pilih bahasa kamu

English French German Spain Italian Dutch

Russian Portuguese Japanese Korean Arabic Chinese Simplified
by : agus

  • Web
  • jalan jalan bareng agus
  • Senin, 20 Februari 2012

    everyday is ngontelday

    Kaki gue dah sembuhhhh. Minggu pagi ini mau gue reyen untuk sepedaan bareng temen. Ya walaupun sedikit dipaksakan, namun mengingat ini saat terakhir. Jadi gue ikutin aja. Sepedaan kali ini gak tanggung - tanggung, pagi - pagi buta. Ayam aja masih kelonan, gue udah keluar untuk pergi ke imogiri. Semua udah siap, sepeda dah dipompa, air minum, obat jantung, dan yang paling penting adalah earphone. Benda satu ini super penting karena bisa melupakan yang namanya capek di jalan. Perjalanan dimulai ke kotagede dulu, nyamperin cempluk di rumahnya. Hah laki - laki macam apa gue, yang pagi - pagi dan nyamperin cewek buat main genjot - genjotan. Dilema. Personelnya tambah yaitu latif adiknya. Alhasil kita bertiga goe ke imogiri dengan request khusus yaitu melewati kampung - kampung.
     Sepanjang perjalanan, sangat indah sampai - sampai kita lupa akan lelah dan keringat. Sawah yang luas menghijau, juga pemandangan pegunungan yang ditutupi kabut samar - samar. Ini merupakan kenikmatan sendiri untuk mata gue. Perjalanan sangat mudah karena jalanan juga lurus dan sedikit tanjakan, waktu tempuh kita kurang lebih satu jam.


    Sampai sana kita langsung cari makan dan minum, karena perut emang dah laper. Dan ketemu sama temen juga, yaitu yusnita dan keponakannya. Menu yang gue pesen seperti biasa, pecel kembang turi, es teh, tahu yang segede gaban, terus kulit melinjo yang di goreng. Kita makan sambil bercanda soal segala hal. Sambil recovery juga. Gue bersyukur kaki gue gak kumat waktu itu, pagi itu sangat ramai kebanyakan dari mereka memakai kendaraan bermotor, dan banyak juga yang gak tau kenapa dan apa tujuannya. Ada yang memakai baju pesta, highheels, dan memakai baju serta perhiasan yang "sedikit" mencolok. Jelas ini sangat salah tempat. Gue sendiri cuman pake celana pendek kolor ama kaos hoody lengan panjang bergaris. Terlihat tampan. Akhirnya kita disamperin juga oleh yusnita dan ponakannya, omongan kita tambah gak jelas. Mulai dari mau bikin club sepedaan, bikin kaos samaan, sampai ide gila untuk sepedaan ke pantai dan pulangnya sore hari. Hati gue mulai bisa ketawa. Sambil nunggu bangun, putri, dan kunto yang mau nyusul. Kita foto - foto disana. Whatever apa kata orang, orang narcis gak diharamkan ma MUI aja.
    gue, cempluk, dan latif


    Setelah mereka datang, kita pulang. Karena cempluk emang ada acara dan gue sendiri juga ada janjian ma temen jam 1 siang. Kita pulang lewat rute yang spektakuler, luar biasa, dan bombastis. Rute ini sangat indah dan nyaman, yang tidak kita perhatiin waktu itu adalah. Cuaca sangat panas, rutenya sangat menanjak, dan kita gak ada satupun yang bawa minuman. Setiap beberapa meter kita sudah lemes dan alibinya adalah. Foto bersama. Rombongan pulang ada lima, ada gue, yusnita, kepoakannya, cempluk, dan latif. Keadaan kita berbeda - beda. Yusnita dengan gigi paling rendah enjoy walaupun sering ngeluh, ponakannya cuman ada dua kata sepenjang perjalanan. Pertama "capek banget" ke dua "mbak kamu tega ma aku", dia sangat lelah dengan botol minuman yang kosong. Itu sangat useless. Gue, keadaan gue masih cakep. So far belum terjadi apa - apa, cuman sesekali turun dan milih untuk dorong sepeda. Latif, masih asik dengan musik reggae di telinganya. Cempluk, ini parah. Mukanya mereh seperti tomat. Padahal perjalanan belum ada 10 persennya. Kalo diterusin, kepalanya bisa keluar asepnya.
    cempluk, gue, yusnita, dan keponakannya
    Perjalanan pulang emang sangat gila, berat bener. Dan kita mulai merasa kalo salah rute, perjalanan ini menghabiskan waktu 2 jam lebih. Dan gue sampai rumah cuman bisa pasrah dilantai. Perlahan jantung gue sakit dan perlahan kaki gue kambuh. Tapi yang paling penting adalah. Ini perjalanan yang sangat menyenangkan.



    1 komentar:

    Anonim mengatakan...

    hei dijaga kesehatannya, entar gak bisa jadi buruh di sana.