pilih bahasa kamu

English French German Spain Italian Dutch

Russian Portuguese Japanese Korean Arabic Chinese Simplified
by : agus

  • Web
  • jalan jalan bareng agus
  • Senin, 09 Mei 2011

    behind tehe scene part 1 : the dancer

    tadinya sie mau buat semacam sastra dengan judul yang sama, tapi blog entah kenapa pikiran saya gak jalan dan sibuk mikirin kata pertama yang gak ketemu - ketemu walau sudah 8 buku sastra saya habiskan malam ini. Hmmm tadinya saya mau menceritakan bagaimana ketertarikan saya kepada seorang penari (apalagi yang strips) hahah bukan - bukan, namun seorang penari tradisional. Faktanya saya tidak bisa menari, sepertinya untuk mensingkronkan antara otak dengan tubuh sangat susah, hei jangan berfikir karena lemak yang menumpuk yaaaa. Hanya saja mmm hah gitu lah susah dijelaskan dengan bahasa manusia. Mungkin kalo ada tiang nganggur di tengah saya bisa sangat gemulai untuk memainkan sebuah gerakan.

    Hi blog, (nama panjangnya goblog) saya punya banyak teman penari, hanya saja inspirasi dari terciptanya sastra sang penari ini adalah seorang wanita berinisial " D ", bukan melinda D ya. Dia itu seorang penari klasik yang tentunya gaya jogja, berharap sie pindah haluan jadi penari klasik gaya papua tapi sepertinya dia gak suka, daripada ditampar juga. Secara fisik dia gak cantik, beneran entar kalian kira aku cuman nyari yang cantik dan bening doang. Mmmmm gak cantik disini bukannya terus kek omas gitu tapi dia cukup manis dengan pribadi yang menyenangkan, jika bicara dengan dia yang saya rasakan adalah " saya sedang bicara dengan orang Jogja " ( ya iyalah ) tapi jangan salah ya, ini beneran saya merasa sedang bicara dengan gadis jogja yang sebenernya, dan tolong ya persepsi kalian tentang gadis jogja yang lambat, omongannya lembek, gemulai, ato kemayu... harap dibuang jauh - jauh sampai ujung dunia. Dia punya pribadi yang kuat, mandiri, punya idealisme dengan caranya sendiri, serta paham benar arti " menari ", walau tidak dibuktikan dengan dia membuat paper atau presentasi. Hanya saja melalui cara dia bicara soal tarian saya pikir rasa cinta dia terhadap kesenian ini tidak boleh ada yang menyangsikan.

    Satu hal lagi ya blog, saya suka dengan kepribadian dia yang ingin belajar. Sedikit bocoran dia ini bekerja di sebuah perusahaan yang katakanlah bergerak di bidang informasi kepada wisatawan - wisatawan, lucunya dia belum menguasai sepenuhnya terhada potensi - potensi wilayahnya. Kadang aku tertawa sendiri, kok yo bisa diterima ya. Namun tunggu dulu, saya sering sekali mengadakan tes terhadap dirinya, tes pertama aku ejek - ejek soal kelemahannya itu di hadapanku, yang kedua aku ejek kelemahannya itu dihadapan teman - temannya, hahah jangan salah sangka aku tidak bermaksud jahat, hanya saja aku ingin lihat reaksinya seperti apa. Karena aku curiga soal potensi yang ada dalam dirinya itu sangat besar hanya saja ada sekat - sekat yang entah apa, membatasi potensi itu untuk keluar. Anda tahu reaksinya, dia sama sekali tidak defense dan sok tau, tapi dia menyadari kelemahannya itu dengan kesatria mengakui dan meminta untuk diajari. Aku terkejut sungguh langka gadis seperti itu dimana zaman sekarang ego masih menjadi harta bagi para remaja. Dari kepribadiannya itu aku ingin sekali memberikan sesuatu yang mungkin bagi dia gak berharga namun aku ingin menuangkan sang penari itu ke dalam sebuah tulisan yang akan aku kerjakan. Nah itu biografi awal soal dia mau tau kenapa saya tertarik dengan tariannya ? atau bagaimana saya sangat nyaman dengan dia ? tunggu lanjutanya-------------> bersambung juragan