pilih bahasa kamu

English French German Spain Italian Dutch

Russian Portuguese Japanese Korean Arabic Chinese Simplified
by : agus

  • Web
  • jalan jalan bareng agus
  • Senin, 05 Maret 2012

    selamat jalan din


    Selamat jalan ya din. Terakhir kali aku menangis seperti ini sudah lama sekali. Sejak kejadian ibuku beberapa tahun silam. Aku gak sanggup nulis di blog ini din, sangat gak sanggup. Permintaanmu seperti biasa, sangat gak masuk akal. Entah apa maksudmu. Yang bisa kuhadirkan sekarang cuman senyummu waktu itu. Waktu liat aku angkat beras di pelabuhan. Dan  lagi - lagi aku gak bisa datang ke acara pentingmu. Selalu tidak bisa, kehadiran papamu malam itu membuat aku gak bisa lagi berucap. Aku gak tau harus nulis apa din. Aku gak tau sungguh. Maafkan aku yang gak bisa menuhin permintaan terakhirmu. Aku gak mungkin nulis cerita terakhirmu dengan biasa. Aku juga gak tahu apa -apa soal kamu din. Aku bahkan gak tahu jika kecelakaan watu itu merusak beberapa organ vitalmu. Yang aku yakini mungkin organku juga sama sakitnya dengan kamu. Semua orang kini melihatku, semua orang memaksa aku untuk periksa. Mungkin lebih baik aku menyusulmu saja. Din aku tahu ini sangat berat, namun aku coba untuk membiasakan ini. Gak ada seorangpun didunia ini yang mengerti aku seperti kamu, gak ada orang di dunia ini yang bantu aku seperti kamu. Kamu membantuku dengan cara yang tidak manusiawi, dan balasannya hanya meminta aku menolong orang dengan cara yang sama. Aku gak nyangka, ketika itu kita berbincang sambil menghadap laut, mentertawakanku karena bau keringatku, mengejekku karena penampilan yang lusuh. Aku gak nyangka itu terakhir kalinya kamu mentertawakanku. Kini sapa yang mau seperti itu din, sapa yang mau menolongku, dan sapa yang aku bentak - bentak ketika aku marah. Dan sapa yang selalu membaca blog busuk ini. Sekarang aku sendiri, yah jika benar aku punya kemungkinan seperti kamu. Berarti sebentar lagi aku gak akan sendiri. Kita bisa bercerita lagi. Disana kita bisa mentertawakan diri kita lagi.

    Din pernah gak sih kamu berfikir akan kesedihan. Aku cuman bisa melihat mata yang nanar dan optimis di matamu. Kamu gak pernah mengajarkanku din. Sama sekali gak pernah. Kamu cuman ngajari aku soal kasih sayang, kepala dan hatiku yang keras berhasil kamu lumerkan. Setiap detikku selalu aku menjaga surat cinta konyol yang kamu berikan kepadaku. Tak kusangka, surat itu kini menjadi benda yang akan aku baca setiap hari. Din maafin aku ya kalo belum bisa membalas semuanya, maafin aku yang belum pernah bisa membalas apa yang selalu kamu berikan kepadaku. Dan maafin aku yang belum bisa memberi senyum yang los dan lepas. Juga maafin aku yang belum bisa menuhin janji soal pernikahan. Aku gak tau din apa yang harus aku lakukan sekarang. Aku cuman bisa melihat peti jenazahmu yang diarak menuju pemakaman.

    Sabtu, 03 Maret 2012

    foto


    Gue hampir jadi fotografer, yah setelah lulus dari sekolah fotografi. Gue iseng alikasikan kemampuan gue. Hasilnya not bad. Untuk ukuran gue yang cuman bisa ngedit foto. Ambil foto adalah sesuatu yang baru. Inget waktu awal latihan foto. Beribu kritikan yang gak manusiawi datang bertubi -tubi. Mulai fotonya yang terlalu nois, kebanyakan cahaya, angel yang gak ngawur, sampai ada yang tanya ini foto apa. Jelas - jelas foto ayam. Yah sekarang gue juga bisa ngomong gitu setelah liat foto gue yang dulu. Blur abis pokoknya. Gak jelas maksudnya. Sekarang gue bisa main - main ma foto yang blur. Belajar dengan seksama intinya. Walau jiper liat temen - temen pada make kamera dewa, dengan lensa yang dewa juga, gue gak gentar. Kamera boleh dewa tapi ada alat yang orang lain juga bisa punya. It's photoshop bebeh. Kemampuan gue emang pada editing, ya karena spesialis gue dan editing adalah pekerjaan iseng yang gue jalani sejak jaman smp kelas 2. Yang lain masih ngutek - ngutek word. Gue pede dengan corel. Bukan sombong tapi gue bersyukur kalo iseng - iseng itu bisa berbuah manis pada kehidupan gue. Handphone, sepeda motor, komputer, gak nyangka. Yang gue lakuin sekarang hanya menambah ilmu dan belajar dari orang - orang yang punya kemampuan setara dewa.

    Itu dulu, sekarang hidup gue berubah. Gak ada komputer, gak ada kamera, gak ada hape berkamera. Yang gue liat tiap hari cuman beras, laut, gudang. Gara - gara dia. Melalui tulisan ini cukup mengenang bagaimana gue dulu. Yang isi sms cuman ada dua. Yaitu ngajak main dan minta tolong didesignkan sesuatu. Gue tergolong royal kalo untuk upgrade komputer. Gue pikir, ini demi kerjaan juga. Mulai dari VGA yang asoy dan bisa cepet kalo render animasi, atau buat design 3D dari 3Dmax dan autocad, dan yang penting bisa cepet kalo lagi ngadep corel ma photoshop. Gue paling kesel dengan loading lama kalo lagi baca brush atau font. Itu sangat ngrusak imajinasi. Nambahin RAM juga, dan yang pasti selalu update software terbaru.

    Sekarang dunia tampak sepi. Warna gue ilang semua, yang ada cuman abu - abu. Baju lusuh, rokok minta, dan juga nasi telur. Itu hidup gue setiap hari dan mungkin selamanya. Kusam tanpa arah. Tadi gue telepon temen baik gue. Luthfa, ada yang menarik dalam percakapan kami. Dan memang setiap percakapan kami sangat menarik. Dia dokter gue gembel. Dia suka belajar gue gak suka. Jauh pokoknya, jadi omongan kita antara omongan orang intelektual berotak cerdas dengan omongan gembel nista yang gak berotak. yang bisa gue bangga - banggain adalah, gue suka jalan - jalan dan bagi dia jalan - jalan adalah something special. Di telpon ada kata - kata baru yang menginspirasi. "Ngecer" apakah itu??? kata - kata ajaib yang gak bisa ditelaah pake kamus. Intinya dia mengibaratkan kalo jalan - jalan backpackeran itu sebutannya adalah ngecer. ini luar biasa. Tapi di blog ini gue mau terima kasih ma temen chat yang udah 9 tahun tapi gak pernah ketemu itu. Hari ini dia telah buat gue ketawa lepas sambil guling - guling.