pilih bahasa kamu

English French German Spain Italian Dutch

Russian Portuguese Japanese Korean Arabic Chinese Simplified
by : agus

  • Web
  • jalan jalan bareng agus
  • Rabu, 19 Oktober 2011

    pulang

    Gue bingung, gak di Indonesia gak disini. Buahnya mesti pisang. Emang gak ada buah yang lain apa. perasaan waktu di TK aja, gue diajari banyak hal soal buah - buahan dan itu gak hanya pisang. Benda kuning panjang ini begitu mengerikan, dan gue bener - bener gak ngerti kenapa orang suka makan pisang, dan begitu banyaknya orang makan pisang. Kenapa pisang gak punah atau langka, padahal badak aja bisa langka dan terancam punah. Gue sama sekali gak ngerti.

    Sebenernya dari pada bingung soal pisang, gue lebih bingung ma diri gue sendiri. Gue ini diibaratkan gedebog pisang yang sedang terombang - ambing di lautan. maaf analoginya gak bisa gue ceritain, lu pikir aja ndiri. Hari ini gue dikasih alat penggosok gigi otomatis, ada dinamonya, ada batrenta ada listriknya. Benda itu harus gue masukin ke mulut gue. Sikatnya muter - muter gak jelas dan bisa ngeluarin air sendiri. Ajaib, namun bekannya gigi gue bersih, gue sangat takut kalo lidah gue kejepit dan mulut gue kesetrum. Benda seperti ini tidak seharusnya ada di rumah sakit, sangat membahayakan pasien. Atau pihak rumah sakit ingin membunuh gue dengan perlahan. Gue galau.

    Dari tadi bolak - balik majalah time dan national geographi, yang gue liat cuman gambarnya doang, tulisannya inggris semua, gak mudeng dan lagi males nyari di kamus. Kenapa gak ada BOBO. Koran di sini juga ada yang tulisan china, gue tambah galau. Tulisan ini mirip yang ada di bungkus mainan gundam gue. Nyari hiburan gagal, game di hape lumayan banyak. Namun dengan hape yang berplastik, ini bukan hiburan namun semacam tes kesabaran bagi gue. Dan hasilna jelas, gue gak akan sabar. Gue akuin dari awal masuk sampai sekarang, bawaannya cuman uring - uringan. Sekarang kondisi gue sudah pada tahap normal, tinggal pemulihan stamina, sungguh cepat metode yang dilakukan di rumah sakit ini. Andai saja ada metode cepat untuk menyembuhkan hati, gue mau menjalani tes lagi dan menunda pulang.

    Hari ini gue bingung, sendirian gak ada temen ngobrol. Gue berusaha untuk menahan supaya pikiran gue gak kembali ke hari jumat yang lalu. Menyedihkan, mungkin orang fikir. udahlah yang lalu biar berlalu, tapi gue gak bisa ini sangat sakit. Sampai postingan gue yang ke 4 ini, rasa sakit ini masih ada. Jempol gue juga sudah gepeng. Hape gue semakin keras keypadnya. Mungkin dia ngerti kalo gue harus berhenti nulis perasaan. Andai dia tau kalo ketawaku palsu, andai dia tau kalo percakapanku palsu. Hah tapi bagaimana dia tahu. Kadang gue selalu bertanya, bener gak sih dia tau kalo aku sayang sama dia ? Janji itu mengikat, dia selalu mengatakan itu, Yang lebih menyakitkan adalah, gue gak bisa cerita ke orang lain soal kepedihan gue. Ini sudah merupakan perjanjian yang harus gue jalani, karena ini merupakan rahasia terbesar. Dan gue bukan orang yang mudah mengingkari janji.

    Kalo sudah pada tahap ini, gue marah. hati juga mulai gak menentu, di monitor juga terlihat grafik jantung yang meningkat. Tapi bagaimana lagi, gue juga sudah gak bisa apa - apa. Mau ngomong juga sepertinya percuma saja. Lebih baik liat bunga dalan vas kaca di depan gue. Seakan dia ingin selalu menjadi hiasan indah di kamar ini, setiap layu selalu diganti dengan yang baru. Namun gue gak bisa seperti itu. Liat tivi juga sudah mulai sangat jenuh, beritanya gak ada yang bener. Bahkan filmnya juga dah pernah aku tonton seumua, kartunnya juga diulang. Menyebalkan, hal yang paling aku mudeng cuman liat upin ipin.

    Gue menghela nafas sambil merenggangkan otot di punggungku, kemarin gue takut ketika harus operasi di sini, sangat takut sampai minta guru spiritual untuk bikin gue tenang. Sekarang justru gue takut untuk pulang.

    Tidak ada komentar: