pilih bahasa kamu

English French German Spain Italian Dutch

Russian Portuguese Japanese Korean Arabic Chinese Simplified
by : agus

  • Web
  • jalan jalan bareng agus
  • Kamis, 29 September 2011

    leker

    Gue punya semi pacar, sebentar sob. Ini perlu diluruskan, yang gue maksud di sini bukan " Gue punya pacar yang semi perempuan ", gue gak HOMO pacar gue yang HOMO *lho.....GAK GAK GAK GAK *gelenggeleng, ini beneran, she is women not he is women, IS SHE okay. Maksudnya adalah, dia itu temen namun kita lebih dari sekedar temen tapi mesra atau TTM kata anak muda zaman sekarang dan bang rhoma. Kita TTPTBP atau Temen Tapi Pacar Tapi Bukan Pacar, sampai disini gue merasa sangat galau. Gue sangat cinta dia dan sayang sama dia, tapi dia masih nganggep gue temen tapi menikmati rasa cinta dan sayang yang gue berikan. Gue tambah galau.Hampir semua orang menyarankan untuk jauhin dia, dan gue jawab "kalian gak tau yang sebenernya sob" dan mereka bilang "emang loe tau..???". Gue jawab "enggak tau juga", Galau tingkat akut, rasanya pengen terjun dari menara karin.

    Baik kita sebut dia dengan sebutan "dia" untuk menyelamatkan masa depannya yang cerah menantang di depan. Gue terus terang selalu senang memberikan sesuatu yang dia mau, keinginannya pun tidak seperti wanita pada umumnya, biasanya mereka pengen tas, sepatu, baju, dan sebagainya yang bisa buat gue jual tanah untuk menuhin keinginannya seminggu. . Yang dia inginkansebenernya simple dan murah, namun susah didapetinnya. Bukan...bukan dia sama sekali gak minta siput yang ada poninya, gak seperti itu. Namun sesuatu yang mulai langka untuk didapetin, padahal sangat simpel. Ambil contoh makanan. Kadang dia pengen bubur sumsum, bakso tusuk, es jaipong, bubur monte, ketan lopes, dan sebagainya. Seperti hari ini.

    Hari ini gue mau jemput ke kantornya buat makan siang di luar. Seperti biasa gue bertanya "Hun mau titip apa", sampai saat ini gue masih berharap "HUN" gak hanya sebagai panggilan kesayangan yang gue ucapkan dari hati dan dia dengarkan lewat telinga, namun menjadi panggilan yang gue ucapkan dari hati dan dia dengarkan dari hati. Gue galau dan mau cari sumur. Dia jawab "mas, pengen leker", kalian tau kan apa itu leker, kalo ada yang gak tau biar gue jelasin. Leker itu makanan jaman SD yang dari tepung terus di taro do penggorengan kecil dan diisi meses dan pisang, kadang ditambah kacang. Bagi yang susah bayangin, leker itu bentuk ORIGIN serta generasi pertama dari CREPS. Kalo masih susah dan gak ngerti - ngerti juga, LOE CARI AJA SENDIRI. Makanan itu sebenernya sangat murah dan mudah didapatkan, tinggal sambangin aja sekolah nganggur, pasti ada. MASALAHNYA ADALAH HARI INI SEKOLAH MASIH LIBUR DAN SUDAH JAM 2 SIANG. Mau cari dimana coba. Akhirnya gue muter - muter ke tempat yang biasanya ada rame - rame anak kecilnya, sebuah ide jenius. Tempat pertama adalah Taman Pintar, asumsi gue. Sekarang liburan dan disana pasti ramai dan banyak jajanan, hehehehe brilian abis. *10menitkemudian. Gue sampai disana, dan benar ramai banyak anak kecilnya. Dan Lekernya. SAMA SEKALI GAK ADA. GAGAL.

    Tempat kedua pasar tradisional, Gue teringat kata ibu gue. Katanya " Anakku segalanya ada di pasar ", dulu sempet gak percaya soalnya gue gak nemuin pacar di pasar tapi malah nemuin orang gila yang ngejer - ngejer gue. Sedih. Tapi sekarang saya coba percaya karena bagaimanapun surga ada di bawak kaki ibu. Asumsinya adalah surga aja dia injek - injek masak kita gal percaya sama dia. Gue parkirin motor dan masuk ke pasar - pasar, bener juga semua yang sebenernya dia pengen ada di sini. Mulai dari jenang, sampai lopes tadi. Gue sangat bersemangat dan siap untuk melanjutkan misi rahasia ini dengan keberhasilan. Kerumunan pembeli gue terjang, gak peduli apapun, semua gue sikat. Gue seperti di filmnya saving privet ryan, dimana gue menerjang ledakan - ledakan bom. Heroik. Akhirnya gue puterin pasar ini sampai ke toiletnya dan hasilnya. GAGAL. GEMBEL.

    Gue gak mau nyerah. Yang ada di kamus gue adalah berhasil atau mati yeahhh. Gue belum siap mati, makanya pilih berhasil, kalo perlu gue buatin di rumah. Gue seperti mendapat pencerahan dari surga, ada bidadari turun genjreng - genjreng harpa erus bisikin ke gue, Gak jelas dia bisikin apa soalnya ketutup ama suara harpa, dan akhirnya bidadari itu gue abaikan, dan gue menuju ke alkid. Disana banyak sekali jajanan karena setiap sore banyak anak kecil yang main ke sana. Dengan semangat tinggi gue meuju ke sana, jalanan masih sangat macet namun gue berhasil menerobosnya, 3 pos pencagaan belanda serta hutan belantara berhasil gue terobos, hanya saja 1 selokan di depan gak bisa gue lewatin katena gak ada jembatannya, dan gue harus ngambil jalan muter. Sampai sana gue puterin alkid dan jerengin mata sampai gak berkedip, agar gak kelewatan. Sudah tiga puteran dan hasilnya. GAGAL. Hening.

    Gue senderin motor dan pasrah sama keadaan, gue gagal, gue merasa tidak pantas hidup di dunia. Akhirnya gue sms dia dan kirim pesan pendek "hun, lekernya gak ketemu. Ketemu di BBQ aja ya". Dengan lesu gue naik motor lagi dan menuju ke BBQ. Selang berapa lama, bidadari pembawa harpa tadi datang, kini harpanya gak digenjreng. Tapi langsung dilempar ke muka gue. " Eh bego, tadi loe gak dengerin gue ya, coba cari keliling kampung itu *sambilnunjuk ", bidadari itu langsung kembali ke langit, harpanya ketinggalan, harpanya gue jual ke rongsokan, lumayan dapet goceng.

    Gue muter kampung yang ditunjuk tadi, dan benar aja. Ada bapak bapak nganggur sambil genjot sepedanya, DIA PENJUAL LEKER. Langsung dengan muka birahi gue kejer bapaknya. Singkatnhya gue menuju ke BBQ dengen senyum di wajah, dengan muka berseri, dengan musik ceria di ipod, dan yang penting dengan LEKER 6 biji di kantong plastik.

    Ketika gue kasih dia tersenyum bahagia, senyumannya gak pernah akan gue lupain, dan kini tersimpan manis di hape gue. Karena gue rekam suara tawa itu. Walaupun sampai sekarang senyuman itu belum untuk gue serta tawa itu hanya bisa terdengar di telinga gue bukan di hati gue, namun rasa LEKER ini menjadi sangat enak jika gue makan sambil denger suara tawa dia. GALAU.

    Tidak ada komentar: