pilih bahasa kamu

English French German Spain Italian Dutch

Russian Portuguese Japanese Korean Arabic Chinese Simplified
by : agus

  • Web
  • jalan jalan bareng agus
  • Jumat, 19 September 2008

    Ke Pantai

    Pagi ini terasa dingin banget, apalagi abis sahur tadi aku langsung ke pantai, bukan bukan mau bunuh diri. Cuman lama gak ke pantai parangtritis sendiri, parangtritis masih menjadi favorit yang gak tergantikan. I Pod memperdengarkan lagu out of my headnya fast ball, motor stabil pada kecepatan 40 km sengaja emang biar bisa menikmati dinginnya pagi.

    15 menit kemudian udah nyampe ring road, bukannya tambah asik malah tambah dingin. Gembel. Ya udahlah udah terlanjur, pikirku. 1979nya smashing pumkins masih menghiasi telinga dan hatiku. Tiba tiba dari tengah jalan ada orang nglempar petasan, monyet. Bahaya banget, walo gak kedengeran namun agak shock juga liat 3 biji petasan meledak. Pikiranku ada pada pemerinyah, kenapa pemerintah gak bentuk UU anti petasan, kalo dibiarkan malah bahaya. Coba satu indonesia bunyiin petasan semua, kan menimbulkan bencana yang luar biasa. Kasian anak cucu kita serta barrack obama.

    Setengah jam aku nyampai di pantai, dan mendapati kenyataan kalo parangtritis kosong. Serem, horor abis. Aku liat baju, aman gak pake baju ijo. Sapa tau nyi roro kidul lihat sesosok mahkluk ganteng lalu diculik dan jadi ki roro kidul, kan bahaya. Bagaimana nasib temen temen kampus, bayangkan kesedihan orang tua dan krisdayanti.

    Sambil naik motor, aku masuk pantainya sial dingin gelap dan sepi merupakan perpaduan yang luar biasa untuk membuat orang depresi permanen. Aku gak mau pulang pulang tiba tiba teriak teriak sendiri " aaahhhhhh gelap gelap, dingin, semua sepi, ahhhhhh mana nirina zubir" kan itu merusak masa depan.Setelah itu muncul ide paling briliant abad ini, aku mencetuskan teori yang memutuskan mata rantai antara gelap, sepi, dan dingin. Teori itu adalah PULANG.

    Tidak ada komentar: