pilih bahasa kamu

English French German Spain Italian Dutch

Russian Portuguese Japanese Korean Arabic Chinese Simplified
by : agus

  • Web
  • jalan jalan bareng agus
  • Selasa, 18 Oktober 2011

    doakan ya

    Pertama kali nginjek singapura, hal yang terlintas adalah " GEMBEL PASPORT GUE MANAAA???", hebat sekali. Gue ngobrak - abrik travelbag gue, sambil diliatin orang - orang. Terserah mereka mau bilang apa, gak peduli. Lagian gue berangkat juga dalam keadaan tidak dipeduliin sama orang. Polisi imigrasi juga dah liatin gue, mampus. Gue gak mau berakhir dipenjara, dan mau balik juga rasanya gak mungkin. Duit gue gak cukup untuk balik ke Indonesia, yang ada di dompet cuma cukup buat naik odong - odong sampai 4 lagu. Ini darurat dan gak biasa, mau telpon juga percuma, pulsa yang gue beli di jakarta belum masuk, shit.

    Tarik nafas....hembuskan...tarik nafas...hembuskan. Gue coba untuk gak panik, coba diem beberapa saat, dan hasilnya. GAGAL. Sambil ngunyah xilitol, gue coba kalem dan mengobrak - abrik travelbag gue dengan sedikit pelan. Lalu dateng sodara gue, dan ngasih pasport itu ke gue. Ternyata pasportnya tadi gue titipin ke dia. Lupa. Pikiran gue hari ini memang sedikit kacau, kejadian ketika mau berangkat ke sini sungguh gak ngenakin. Yang harusnya disuruh tidur, gue malah sama sekali gak bisa tidur.

    Ketika dijemput sama om, di dalem mobil pun gue hanya bisa diem. Berulang kali keluarganya om, memberi semangat sama gue, untuk tidak takut dan jangan kuatir. Penyakitku pasti sembuh. Namun tidak kuatir soal apa???? Mereka tidak tau, bahwa ada sakit yang lebih sakit, dari pada jantungku ini. Dan yang gue pikirin selama di mobil bukan soal operasi, malah sama sekali gak gue pikirin. Namun soal yang lain. Soal dia. Bukan soal yang menyenangkan, namun soal yang sangat menyakitkan.

    Di jalan, om berbicara bahasa inggris, agar aku terbiasa. Hah om, gue lama di Eropa, bahasa inggrisku jauh lebih baik dari pada om. Hehehehe. Tapi kadang, gue harus berpura - pura gak ngerti bahasa inggris, paling gak sebagai lucu - lucuan dan bahan ejekan temen - temen. Pada kenyataannya, orang yang tau itu hanya geleng - geleng terhadap kepura - puraanku. Hampir 4 bulan gue pernah memadu kasih dengan Helda, seorang gadis yang pernah mengisi ruang kosong di hati, seorang wanita berkebangsaan Canada.Tapi itu dulu, kadang ketika berbicara bahasa asing, gue selalu teringat ketika kita bicara dan bercanda di hamparan kebun bunga di Belanda beberapa tahun silam. Namun wanita baru muncul lagi, denga sejuta kenangan yang sangat indah, dan memberi harapan pada masa depanku. Sayang kenangan yang indah itu harus hilang karena rasa kecewa yang mendalam.

    Mount Elizabeth hospital. Sebuah rumah sakit jantung yang terkenal. Kini aku tidak hanya mendengar namanya, namun rumah sakit ini menjadi sarana menuju kesembuhanku. Suasana di sini sangat asri, serta nyaman dan memberi harapan ketika kita memasukinya, sebuah tempat yang tepat untuk gue merenung mengobati luka yang lain. Jauh berbeda dengan rumah sakit kebanyakan yang ada di Indonesia. Dimana ketika datang langsung disambut hamparan lahan parkir dan ribuan kendaraan disana. Namun di sini lain, yang ada adalah, kita disambut oleh taman yang luas dan pohon yang rindang.

    Setelah posting ini, gue gak tau akan bisa posting lagi apa gak. Bukan pesimis kawan, namun gue gak tau ada internet apa gak di sini. Dan operasi besok gue harap akan berjalan dengan lancar, walau sebenernya masih ada yang menghambat gue untuk sembuh, senyum, dan kembali.

    Tidak ada komentar: