pilih bahasa kamu

English French German Spain Italian Dutch

Russian Portuguese Japanese Korean Arabic Chinese Simplified
by : agus

  • Web
  • jalan jalan bareng agus
  • Rabu, 30 Januari 2008

    welcome to wonosari

    Hari nie, tanteku datang dari taiwan.Setelah bekerja ( baca : TKI ) selama 7 tahun, dia kembali ke Indonesia dengan terpaksa ( diusir gak ada paspor.red ).Sampai bandara, dia seperti orang bingung, mungkin karena gak menyanka aja kalo Jogja udah berubah.Sebagai TKI dia tergolong sukses lo.Pernah menjadi koord TKI bahkan menjadi penghubung antara pihak Taiwan ama duta besar Indonesia ama TKI.Alasannya simple, karena bahasa tanteku paling bagus diantara para TKI yang lain.Di mobil, aku coba tes bahasa cinanya

    aku : mbak
    dia : apa..
    aku : coba ngomong pake bahasa sana, soalnya aku di kampus juga diajarin bahasa mandarin
    dia : bener
    aku : iya
    dia : cing cang fue cing cing @#%#$%%$$$%#$#
    aku : ( pingsan dan keluar busa di telingaku )

    Sampai di wonosari, kami sekeluarga saling melepas rindu.Serta mecuri pandang pada tas besar yang dibawanya, yach berharap dibawain oleh oleh Taiwan.Mungkin ketika tasnya dibuka maka ada empat manusia tiba tiba keluar, "micuo, siemen, ase, lee" sambil rambut mereka berkibar kibar dan datanglah lima helikopter bertuliskan F4.

    Ternyata oleh olehnya lebih keren daripada itu, adikku dibeliin hape baru dan beberapa baju serta celana, bapak dikasih pulpen ma dompet serta jam tangan.Aku....

    Setelah beberapa saat memandang aku, dia memperhatikan rambutku yang udah mulai panjang, dan tanpa persetujuanku.Dia menyuruh melepas baju lalu duduk.

    "le, aku belajar potong rambut nang taiwan", sambil membawa gunting elektrik.
    "tapi yakin bisa kan mbak", aku masih gelisah dan firasatku jelek banget.
    "sante wae, aku ngerti potongan jaman saiki", dia coba meyakinkanku sambil mulai nyalain guntingnya.
    "rrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrr", guntingnya mulai menyala dan memotong bagian pinggir kepalaku..Lima menit kemudian "rrrrr...r.r.r..........", guntingnya mati.
    "kok mati yo le", dia berkata santai.
    "hah...mbak terus gimana, rambutku...RAMBUTKU..", aku panik hampir mati.
    "nyante lah, masih ada cara manual", katanya tanpa dosa
    "oke..."

    Lima belas menit kemudian rambutku udah selesai untuk bahan eksperimen, tidak ada kaca serta tidak ada genangan air.Sepertinya semua kaca sudah dipecahkan.Yang menambah kegelisahanku, katanya potongannya mirip bintang film kegemarannya, si Andy lau.Seumur umur aku paling gak mau potongan rambutku sama kayak om om bintang film itu.Bayanganku tetuju pada mucikari yang sedang nyari mangsa.

    Akhirnya ketemu tempat untuk ngaca, sebuah mobil carry warna merah ( waktu itu mobilku dibawa bapak untuk isi bensin ).Dan terlihat dikaca, oleh oleh dari Taiwan untukku...hanya untukku.Potongan gak jelas yang hanya menyisakan rambut tebal pada kepala atas, pinggir pinggirnya udah gak ada, mirip sekali dengan TKI TKI yang sedang bekerja.Satu lagi yang buat aku lega.Potongan ini gak ada andy lau andy launya.

    Akhirnya kuputuskan untuk cari pinjeman sepeda motor, lalu cari toko di kota wonosari dan beli topi.Harga lima belas ribu, sangat murah daripada seluruh dunia tau akan potonganku, dan akhirnya berdampak pada psikologiku, dan akhirnya selamanya aku akan jadi omom yang idiot.Untuk mengantisipasi hal itu, sepertinya aku akan beli topi sampai rambutku panjang.

    -------------------------------------------------------------------------------------------------

    Setelah selesai dengan penampilanku, siangnya aku iseng cari belalang dengan ponakan ponakanku.Tadinya sie mau sendiri, berhubung aku agak ngeri ama belalang yang masih hidup, jadi kuputuskanbiar mereka yang cari dan aku menyemangati.

    Udara panas seperti biasanya, kita menjelajah kebun dan memasang mata baik baik, serta mengintip dan bertindak hati hati, mirip sekali sama tentara yang lagi mau nyolong ayam penduduk.

    Beberapa jam kemudian, setelah bermandikan keringat serta otak yang udah jadi otak goreng, alhasil kita hanya dapet 6 belalang.Wajar soalnya aku dateng waktu belum musim.Sialnya lagi ampe dirumah, aku tidak dapat menikmati belalang goreng yang renyah serta rasa yang agak mirip ma udang.KArena terlalu sedikit dan pada males bersihinnya.

    Tidak ada komentar: